Kampung Warna-Warni Jodipan: Transformasi Estetika di Jantung Kota Malang
Kota Malang – Di tengah pesatnya pembangunan urban, Kota Malang menyuguhkan satu destinasi wisata berbasis komunitas yang menggabungkan estetika, kreativitas, dan pemberdayaan warga: Kampung Warna-Warni Jodipan. Terletak di tepi Sungai Brantas, kawasan yang dulunya kumuh ini kini menjelma menjadi ikon wisata kota yang menarik perhatian wisatawan domestik hingga mancanegara.
Diresmikan pada tahun 2016 sebagai hasil kolaborasi antara mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang dan perusahaan cat swasta, kampung ini merupakan bukti nyata bagaimana konsep urban revitalization mampu mengubah wajah lingkungan secara signifikan. Seluruh permukaan rumah warga dicat dalam palet warna mencolok dan cerah, menciptakan lanskap visual yang Instagramable dan penuh daya tarik.
Tak hanya mengandalkan keindahan visual, Kampung Warna-Warni juga menyuguhkan berbagai mural tematik, jembatan kaca yang menjadi spot foto favorit, hingga galeri seni buatan warga lokal. Selain menjadi destinasi wisata, kawasan ini juga membuka lapangan pekerjaan baru melalui usaha mikro seperti toko cendera mata, warung makan, hingga pemandu wisata lokal.
“Dulu kami tidak pernah membayangkan kampung ini bisa menjadi tujuan wisata. Sekarang banyak warga yang hidupnya berubah karena ada pemasukan dari pariwisata,” ujar Sutarmi, salah satu warga Jodipan yang kini mengelola kedai kopi kecil di tepi gang utama.
Dinas Pariwisata Kota Malang menyebut Kampung Warna-Warni sebagai percontohan program wisata berbasis masyarakat. Menurut data resmi, rata-rata kunjungan wisatawan ke kampung ini mencapai 500 hingga 800 orang per hari pada akhir pekan dan musim liburan.
Transformasi Kampung Jodipan tidak hanya menjadi simbol kebangkitan sosial dan ekonomi warga, tetapi juga mencerminkan semangat kolaborasi lintas sektor dalam membangun ruang kota yang lebih inklusif dan berdaya saing.
