RT 04 RW 08 Joyogrand Siap Berlaga di Lomba Kampung Bersinar 2025 dengan Inovasi Ramah Lingkungan
JaTim News News

RT 04 RW 08 Joyogrand Siap Berlaga di Lomba Kampung Bersinar 2025 dengan Inovasi Ramah Lingkungan

Okt 27, 2025
Warga RT 04 RW 08 Joyogrand saat membuat program Urban Farming dan Tanaman Hidroponik, Minggu (26/10/2025). (sumber: istimewa)

Kota Malang – Menjelang pelaksanaan Lomba Kampung Bersinar antar RT/RW se-Kota Malang tahun 2025, semangat warga RT 04 RW 08 Perumahan Joyogrand, Kelurahan Merjosari, Kecamatan Lowokwaru, semakin membara. Warga bahu-membahu menyiapkan berbagai program unggulan yang tak hanya memperindah lingkungan, tetapi juga menanamkan nilai keberlanjutan dan kepedulian sosial di tengah kehidupan kota.

Ketua RT 04 Joyogrand, Eko Arif Mudji Antena, S.H., menyatakan kesiapan penuh menghadapi ajang bergengsi yang digelar oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Malang.

“Kami sudah menyiapkan berbagai program yang tidak hanya mempercantik lingkungan, tetapi juga memberi manfaat nyata bagi warga,” ujarnya, Minggu (26/10/2025).

Salah satu inovasi unggulan RT 04 adalah Urban Farming atau pertanian perkotaan, sebagai bentuk kreativitas warga memanfaatkan lahan terbatas dan barang bekas. Dengan memanfaatkan galon bekas, warga menanam berbagai sayuran dan tanaman obat keluarga.

“Selain ramah lingkungan, kegiatan ini juga membantu warga memenuhi kebutuhan pangan sehat secara mandiri,” jelas Eko.

Tak berhenti di situ, warga Joyogrand juga mengembangkan sistem hidroponik, metode bercocok tanam tanpa tanah yang menggunakan air dan nutrisi khusus. Cara ini dinilai lebih efisien dan menghasilkan tanaman yang segar serta sehat.

“Melalui hidroponik, warga belajar tentang pentingnya pola makan sehat dari hasil tanam sendiri. Kesadaran hidup sehat tumbuh dari hal sederhana seperti ini,” ungkap Eko, yang juga dikenal sebagai salah satu pengacara terkemuka di Malang.

Ketua RW 08 Joyogrand, Wahyu Bawana Nawaksara, menambahkan bahwa rangkaian kegiatan warga bukan semata demi lomba, melainkan bagian dari komitmen bersama menjadikan Joyogrand sebagai kawasan ramah lingkungan dan berkelanjutan.

“Kami ingin menunjukkan bahwa peduli lingkungan bukan hanya slogan, tetapi gaya hidup yang harus dijalani bersama,” tegas Wahyu.

Salah satu program yang menjadi perhatian adalah Gerakan 1.000 Biopori, di mana setiap rumah tangga membuat lubang resapan di pekarangan masing-masing. Program ini terbukti meningkatkan kemampuan tanah menyerap air, mengurangi risiko banjir, serta menjaga cadangan air saat kemarau.

“Biopori bukan hanya soal teknik, tapi wujud rasa tanggung jawab kita terhadap alam,” ujarnya.

Selain menjaga konservasi air, warga juga menggerakkan program Sedekah Sampah Jadi Berkah, yang mengubah limbah anorganik menjadi sumber dana bagi kegiatan sosial dan lingkungan. Sampah dipilah, dijual, dan hasilnya disalurkan untuk pemberdayaan masyarakat.

“Dari sampah yang sering dianggap tak bernilai, lahir manfaat besar bagi lingkungan dan warga,” tutur Wahyu.

Budaya hemat energi juga telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari di Joyogrand. Warga terbiasa menggunakan air bekas wudhu dan cucian untuk menyiram tanaman. Sejumlah titik jalan kini dilengkapi lampu tenaga surya (solar cell) untuk menekan penggunaan listrik dan mengurangi emisi karbon.

“Langkah kecil seperti ini membuktikan bahwa perubahan besar bisa dimulai dari rumah sendiri,” imbuhnya.

Wahyu menekankan bahwa seluruh gerakan ini tumbuh dari kesadaran kolektif warga, tanpa paksaan. Mulai dari anak-anak hingga orang tua terlibat aktif dalam setiap kegiatan.

“Joyogrand ingin membuktikan bahwa menjaga bumi adalah tanggung jawab lintas generasi,” katanya.

Kini, Joyogrand bukan hanya peserta lomba, tetapi simbol perubahan hijau di tingkat akar rumput. Keikutsertaan RW 08 dalam Lomba Kampung Bersinar 2025 menjadi bukti nyata bahwa semangat gotong royong dan inovasi mampu menciptakan lingkungan yang bersih, sehat, dan berkelanjutan.

“Dalam setiap biopori yang digali dan setiap botol plastik yang dikumpulkan, tersimpan semangat besar untuk mewujudkan Ngalam Rijik, Ngalam Seger — Malang yang bersih, segar, dan membanggakan,” tutup Wahyu.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *